Post Page Advertisement [Top]

11 Juni 2020: DAY 2 Home YTT RYS Yin Yoga World


Dalam kehidupan sehari - hari tentunya kita sering berjumpa dengan banyak hal. Ada yang baik, dan ada yang buruk. Ada yang benar, dan ada yang salah. Apa sih yang membangun persepsi itu?

Kadangkala, kita terlarut dengan persepsi yang dibangun oleh pikiran kita sendiri. Pikiran itu terbentuk dari tumpukan pengalaman-pengalaman di masa lalu. Dan kemudian dengan kemampuan analisanya, pikiran kita kemudian memberikan kesimpulannya sendiri. Apa yang sering kita lihat, kita alami, dan kita rasakan, maka berpengaruh kuat pada persepsi yang terbentuk.

Suatu contoh sederhana; kalau kita punya akun facebook, dan misalnya saya berprofesi sebagai guru yoga maka postingan terbanyak yang ada di home dan timeline saya adalah tentang yoga. Karena sebagian besar teman -teman saya adalah praktisi yoga, maka "dunia saya" adalah dunia yoga. Dan persepsi yang terbentuk adalah "semua orang di seluruh dunia melakukan yoga."
Padahal, kenyataannya tentu tidak demikian.

Lalu, bagimana dengan seorang teroris, atau seorang seniman dan bahkan seorang paranormal? Pasti mereka mempunyai dunianya sendiri bukan? Selama kita masih ada di dalam sebuah lingkaran maka kita tidak akan melihat dengan jelas lingkaran yang ada di luar kita.

Saya jadi teringat ajaran dari seorang tokoh filosofi, Krisnamurti. Beliau mengajarkan menjaga kemurnian "manusia" dengan menjaga untuk tidak menjadi bagian dari sesuatu apapun. Selama kita masih ada di dalam sebuah lingkaran maka kita tidak akan melihat dengan jelas lingkaran yang ada di luar kita. Untuk menjaga kemurnian pikiran maka kita harus ada di luar pikiran itu sendiri. Karena pikiran itu sangat kuat dalam membentuk persepsi. Kalau pikiran itu bisa diawasi maka kesadaran yang lebih tinggi akan mengambil alih dan mendominasi. Inilah yang dikenal dengan intuisi.

Di dalam yin yoga, kita sering berusaha mengontrol pikiran agar tidak menjadi senjata makan tuan, namun terkendali sehingga kekuatannya akan lebih tajam dari sebilah pedang seorang musashi. Sudah menjadi tradisi di komunitas Yin Yoga World untuk "Tidak" mencari kenikmatan dengan membicarakan kekurangan orang lain, tidak pula dengan menghakimi dengan "Mereka salah dan saya paling benar." Sesungguhnya penilaian kita terhadap sesuatu yaitu baik, buruk, benar maupun salah tidaklah begitu penting. Karena tanpa kita sadari bahwa persepsi kita juga terbatas. Yang lebih penting adalah bagaimana seseorang atau sesuatu itu bisa memberikan manfaat bagi kemanusiaan dan bagaimana kita menerima segala perbedaan itu menjadi wajar selama tidak menimbulkan gangguan bagi harmonisasi hidup.

"Unwind and Letting Go" adalah filosofi yang sarat akan pesan tentang pengendalian pikiran, kerendahan hati dan kepasrahan untuk menuju kehidupan yang lebih baik. Sebuah jalan penguasaan diri yang berawal dari pengendalian tubuh dan pikiran. Sebuah pengingat akan esensi yoga yang sesungguhnya.

Na’ma’ska’r

No comments:

Bottom Ad [Post Page]