Post Page Advertisement [Top]


Selama Teacher Training, selalu saja ada cerita menarik untuk menjadi bahan renungan. Meski di YTT Modul 6 kali ini saya jarang terlihat di layar, agak slow respon dalam membalas chat, tidak juga update tulisan setiap hari, dan jarang ikut foto keluarga saat sore hari (maafkan), ini semua karena kesibukan yang cukup padat. Tapi pikiran dan hati saya tidak berubah. Saya selalu berusaha mengikuti semuanya dengan seksama. Bagi saya semua group teacher training di Yin Yoga World adalah istimewa.

Satu hal lucu dan sekaligus mengharukan yaitu saat ada chat WA yang merasa sedih saat nanti menyelesaikan YTT selanjutnya (padahal nggak tahu kapan ya...). Sedih karena nggak bisa lagi ikutan Modul berikutnya. Bagi saya hal ini cukup sederhana namun melibatkan perasaan yang dalam. 

Siapa bilang kita tidak akan ketemu lagi? Kesempatan itu milik Semesta. Meski tidak saat training, tapi kalian semua sudah menjadi Yinster Family dari Yin Yoga World. Kita bisa saling mengunjungi, saling chat dan banyak lagi. Hati kita sudah terlanjur diwarnai oleh memori indah dan lucu ... dan akan tetap berlanjut seperti itu, apa adanya.

Dulu saat mbak Yuni baru mulai mengajar yoga, saya juga pernah sedih. Tahu kenapa? Karena saya suaminya, maka saya tahu mbak Yuni punya segudang talenta yang mungkin dia sendiri nggak sadar dan nggak mampu melihatnya. Pada awal mengajar, beberapa orang berbisik di belakang saya mengatakan bahwa mbak Yuni kelasnya "biasa saja". Saya merasakan aura persaingan yang kuat dari pembisik itu. Terkadang mbak Yuni juga merasa down, karena dia tidak bisa melakukan pose-pose yoga yang terlihat wow. Namun saya terus mendorong dan memberinya semangat untuk berlatih. Seolah-olah pikiran saya mampu melihat jauh kedepan dan mendengar bisikan: "Jalan masih panjang, akan ada suatu masa di mana talenta mbak Yuni akan bersinar." 



Dan kami pun rajin berlatih, dan proses pun dimulai. Saya terus mendorong mbak Yuni untuk mengasah cara mengajar yoganya dengan cara yang berbeda, selalu berdiskusi dan berinovasi untuk mengasah talentanya. 

Bukan hanya mengajar pose-pose yang menantang, tapi sesuatu yang lebih "dalam". Dengan tabungan dari hasil kelas-kelas yoga private yang kala itu masih "laris”, kemudian mbak Yuni memberanikan diri ikut Yoga Teacher Training... dan singkat cerita mbak Yuni akhirnya menemukan style yoganya, yang terlahir dari optimisme, kesabaran dan kerja keras tentunya. Ini semua yang membawa langkah-langkah kecil mbak Yuni untuk menciptakan karya-karya mulia melalui RYS Yin Yoga World.

Perjuangan tidaklah selalu mudah, namun tetaplah teguh di jalanmu. Terkadang, jalan itu panjang dan berliku... jalani saja. Pertahankan teman-teman baikmu, jangan sekali-sekali saling menyakiti apalagi menjegal karirnya. Saling memberikan dukungan adalah cara terbaik untuk menemukan sukses dan bahagia.  

Saya bangga pada hubungan yang tercipta di antara kita, yinster Yin Yoga World. Dengan optimisme dan ketulusan berbagi, satu persatu muncul tunas-tunas baru yang mulai memberanikan diri membawakan Special Class, Workshop dan bahkan Teacher Training. Dan semua saling support. 

Ini menunjukkan kedewasaan kita sebagai seorang praktisi yoga. Jangan pernah menganggap Yoga itu sebagai mesin pencetak uang. Namun jauh melampaui kekuatan materi, kekuatan cinta akan mampu melahirkan karya-karya besar. Jadikanlah yoga sebagai sebuah jalan untuk memahami diri, menemukan cinta, memaknai hidup.

Na'ma'ska'r










No comments:

Bottom Ad [Post Page]